Pura Luhur Poten Bromo: Wisata Religi dan Budaya di Kawasan Tengger

Pura Luhur Poten Bromo menghadirkan perpaduan unik antara keindahan alam dan kekayaan budaya Tengger. Tempat suci ini menjadi saksi tradisi spiritual masyarakat setempat, sekaligus destinasi menarik bagi pencinta wisata religi dan budaya.

DESTINASI WISATA

Arum

7/20/20253 min read

brown mountain under white clouds during daytime
brown mountain under white clouds during daytime

Di tengah hamparan luas Laut Pasir Gunung Bromo, berdiri sebuah tempat suci yang menjadi pusat spiritualitas dan budaya bagi masyarakat Suku Tengger. Pura Luhur Poten, demikian nama tempat tersebut, bukan hanya sekadar objek wisata, tetapi juga simbol keharmonisan antara agama, alam, dan tradisi lokal. Dengan arsitektur yang memadukan unsur budaya Jawa dan Bali, pura ini menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam bagi setiap pengunjungnya.

Sejarah dan Asal Usul Pura Luhur Poten

Pura Luhur Poten didirikan pada tahun 2000 sebagai tempat ibadah umat Hindu Suku Tengger. Pura ini dibangun dengan tujuan untuk memuliakan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, manifestasi dari Dewa Brahma, sebagai bentuk penghormatan terhadap ajaran Hindu yang telah lama berkembang di kawasan Bromo. Lokasinya yang berada di tengah Laut Pasir Gunung Bromo memberikan kesan sakral dan mistis, menjadikannya sebagai tempat yang ideal untuk beribadah dan melakukan upacara keagamaan.

Arsitektur dan Keindahan Pura Luhur Poten

Arsitektur Pura Luhur Poten merupakan perpaduan antara budaya Jawa dan Bali, yang tercermin dalam bentuk bangunan dan ornamen-ornamen yang ada. Pura ini terbagi menjadi tiga zona atau mandala:

  1. Mandala Utama: Merupakan area inti tempat pemujaan, di mana terdapat Padma sebagai tempat persembahyangan.

  2. Mandala Madya: Area tengah yang digunakan untuk persiapan dan pengiringan upacara persembahyangan.

  3. Mandala Nista: Area depan yang merupakan ruang terbuka dengan pintu tunggal sebagai tempat peralihan dari luar menuju dalam pura.

Keberadaan pura di tengah Laut Pasir Gunung Bromo memberikan kontras yang menakjubkan antara bangunan suci dan alam sekitar yang gersang. Pemandangan matahari terbit dari Pura Luhur Poten sangat memukau, dengan cahaya matahari yang memancar lembut melalui awan dan menghitamkan gunung, menciptakan pemandangan yang dramatis dan penuh makna.

open trip ke bromo dari malang & Surabaya

Peran Pura Luhur Poten dalam Kehidupan Masyarakat Tengger

Bagi masyarakat Suku Tengger, Pura Luhur Poten bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat kehidupan spiritual. Keberadaannya mencerminkan hubungan yang erat antara manusia dan alam, serta pelestarian tradisi yang diwariskan turun-temurun. Setiap ritual yang dilakukan di pura ini adalah wujud penghormatan kepada leluhur mereka dan semangat menjaga keharmonisan dengan lingkungan.

Salah satu upacara penting yang dilaksanakan di Pura Luhur Poten adalah Yadnya Kasada. Upacara ini merupakan ritual tahunan umat Hindu Suku Tengger yang dilaksanakan pada malam bulan purnama bulan Kasada dalam kalender Saka. Pada upacara ini, masyarakat membawa hasil bumi dan ternak sebagai persembahan kepada Sang Hyang Widhi Wasa dan Dewa Brahma. Persembahan tersebut kemudian dilemparkan ke dalam kawah Gunung Bromo sebagai simbol rasa syukur dan permohonan keselamatan.

Makna Spiritual dan Ekologis Upacara Kasada

Upacara Kasada memiliki makna yang dalam, tidak hanya dari segi spiritual, tetapi juga ekologis. Ritual ini dipercaya mampu menyejukkan amarah Dewa Brahma dan membawa kesejahteraan bagi umat Hindu di Tengger. Selain itu, penting untuk selalu menjaga tradisi ini sebagai jalan untuk kesejahteraan bersama. Semua peralatan untuk ritual berasal dari alam sekitar, yang setelah digunakan akan kembali menyuburkan tanah. Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga harmoni dengan alam dalam menjalankan tradisi.

Keharmonisan Antarumat Beragama di Sekitar Pura Luhur Poten

Meskipun Pura Luhur Poten merupakan tempat ibadah umat Hindu, masyarakat Tengger yang menganut agama lain, seperti Islam dan Kristen, juga menghormati keberadaan pura ini. Hal ini tercermin dalam sikap saling menghargai dan menghormati dalam kehidupan sehari-hari di sekitar Gunung Bromo. Pura Luhur Poten menjadi simbol bahwa meskipun ada perbedaan agama dan kepercayaan, masyarakat Tengger tetap menjaga tali persaudaraan dan kebersamaan.

Pura Luhur Poten sebagai Daya Tarik Wisata

Selain memiliki nilai spiritual, Pura Luhur Poten juga menjadi daya tarik wisata yang populer di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Keindahan alam sekitar yang menakjubkan, ditambah dengan suasana yang tenang dan sakral, menjadikan pura ini sebagai tempat yang ideal untuk berwisata spiritual maupun sekadar menikmati pemandangan alam Gunung Bromo yang spektakuler. Pura Luhur Poten sering menjadi lokasi para wisatawan yang ingin menyaksikan matahari terbit dari atas bukit. Pemandangan tersebut sangat menakjubkan, dengan semburat cahaya matahari yang memancar di balik Gunung Bromo dan kawah yang masih aktif. Keindahan alam dan ketenangan suasana di sekitar pura membuat pengunjung merasa damai dan tercerahkan secara rohani.

TiketBromo