Konservasi Alam di Sekitar Kawah Ijen

Konservasi alam di sekitar Kawah Ijen berperan penting dalam menjaga ekosistem dan keindahan kawasan vulkanik ini.

DESTINASI WISATA

Arum

8/19/20252 min read

brown rocky mountain near body of water under white clouds during daytime
brown rocky mountain near body of water under white clouds during daytime

Kawah Ijen, yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur, dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam paling menakjubkan di Indonesia. Fenomena Blue Fire yang langka, danau kawah asam terbesar di dunia, serta aktivitas penambangan belerang tradisional menjadikan kawasan ini unik dan menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara. Namun, pesona alam ini juga menghadirkan tantangan besar dalam hal konservasi dan keberlanjutan lingkungan.

1. Keunikan Alam Kawah Ijen

Kawah Ijen memiliki beberapa keunikan alam yang menjadikannya kawasan yang istimewa:

  • Danau Kawah Asam Terbesar: Dengan pH air yang sangat rendah, kurang dari 1, danau kawah ini merupakan yang paling asam di dunia. Kedalamannya mencapai 200 meter, menjadikannya salah satu danau kawah terdalam di Indonesia.

  • Fenomena Blue Fire: Kawah Ijen adalah salah satu dari dua tempat di dunia yang memiliki fenomena Blue Fire, yaitu api biru yang muncul akibat pembakaran gas belerang pada suhu tinggi. Fenomena ini hanya dapat disaksikan pada malam hari.

  • Aktivitas Penambangan Belerang: Sejak 1968, Kawah Ijen menjadi lokasi penambangan belerang tradisional. Para penambang harus menuruni kawah dengan membawa beban hingga 90 kg, menghadapi kondisi berbahaya dengan perlindungan minimal.

2. Tantangan Konservasi di Kawah Ijen

Meskipun memiliki nilai alam yang tinggi, Kawah Ijen menghadapi berbagai tantangan dalam hal konservasi:

  • Kerusakan Ekosistem: Kegiatan penambangan belerang dan meningkatnya jumlah wisatawan dapat merusak ekosistem lokal, termasuk flora dan fauna yang ada di sekitar kawah.

  • Polusi Udara dan Gas Berbahaya: Emisi gas berbahaya, terutama sulfur dioksida (SO₂), dari aktivitas vulkanik dapat mencemari udara dan membahayakan kesehatan manusia serta makhluk hidup lainnya.

  • Overturisme: Jumlah wisatawan yang terus meningkat dapat melebihi kapasitas daya dukung kawasan, menyebabkan kerusakan fisik pada jalur pendakian dan fasilitas umum, serta mengganggu keseimbangan alam.

Open trip ke bromo dari Malang & Surabaya

3. Upaya Konservasi yang Telah Dilakukan

Berbagai inisiatif telah dilakukan untuk menjaga kelestarian Kawah Ijen:

  • Program Siap Darling: Bakti Lingkungan Djarum Foundation melalui program Siap Darling melakukan penanaman pohon dan pembangunan fasilitas ramah lingkungan seperti green house di kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen. Program ini melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk meningkatkan kesadaran lingkungan.

  • Pengembangan Infrastruktur Ramah Lingkungan: Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berencana membangun fasilitas seperti toilet, mushola, dan sumber air melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.

  • Penetapan Kawasan Geopark Global UNESCO: Pada tahun 2023, Kawah Ijen ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. Penetapan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya konservasi kawasan dan mendukung pengembangan pariwisata berbasis geosains

4. Solusi untuk Meningkatkan Konservasi Alam di Kawah Ijen

Untuk memastikan kelestarian Kawah Ijen, beberapa langkah strategis perlu diambil:

  • Implementasi Ecotourism: Mengembangkan pariwisata yang berfokus pada pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat lokal. Hal ini mencakup pengelolaan jumlah wisatawan, peningkatan fasilitas yang ramah lingkungan, dan edukasi kepada pengunjung tentang pentingnya menjaga alam.

  • Peningkatan Kesadaran Masyarakat dan Wisatawan: Melalui program edukasi dan kampanye lingkungan, masyarakat dan wisatawan diharapkan dapat memahami pentingnya konservasi dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian Kawah Ijen.

  • Kolaborasi Antar Stakeholder: Kerjasama antara pemerintah, masyarakat lokal, akademisi, dan sektor swasta sangat penting untuk merumuskan kebijakan dan tindakan yang efektif dalam konservasi Kawah Ijen.

  • Pemantauan dan Penelitian Berkelanjutan: Melakukan pemantauan rutin terhadap kondisi lingkungan dan ekosistem Kawah Ijen untuk mendeteksi perubahan dan mengambil tindakan yang diperlukan secara cepat dan tepat.

TiketBromo