Keindahan Kawah Ijen: Permata Alam di Timur Jawa

Kawah Ijen di Jawa Timur menyuguhkan keindahan alam luar biasa dengan api biru langka dan danau asam terbesar di dunia. Sebuah destinasi menakjubkan yang wajib dikunjungi.

DESTINASI WISATA

Arum

5/14/20252 min read

person sitting on rock near body of water
person sitting on rock near body of water

Kawah Ijen, sebuah gunung api aktif yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia, merupakan salah satu destinasi wisata alam yang memukau. Dikenal dengan fenomena Blue Fire yang langka dan danau kawah asam terbesar di dunia, Kawah Ijen menawarkan pengalaman petualangan yang tak terlupakan bagi para wisatawan.

Fenomena Blue Fire: Api Biru yang Menyala di Malam Hari

Salah satu daya tarik utama Kawah Ijen adalah fenomena Blue Fire atau api biru. Fenomena ini terjadi akibat pembakaran gas belerang yang keluar dari celah-celah kawah pada suhu tinggi, menghasilkan nyala api berwarna biru neon yang memukau. Blue Fire hanya dapat disaksikan pada malam hari, sekitar pukul 02.00 hingga 04.00 WIB, sebelum matahari terbit. Untuk menyaksikan keajaiban alam ini, pengunjung biasanya memulai pendakian dari Pos Paltuding pada tengah malam, dengan waktu tempuh sekitar 2 hingga 3 jam menuju kawah.

Danau Kawah Asam: Keindahan yang Mematikan

Di tengah kawah, terdapat danau kawah yang dikenal sebagai danau asam terbesar di dunia. Dengan pH yang tercatat kurang dari 0,5, danau ini memiliki tingkat keasaman yang sangat tinggi, bahkan lebih asam daripada air aki mobil. Meskipun warnanya yang hijau toska tampak mempesona, air danau ini sangat berbahaya dan dapat melarutkan kulit manusia dalam sekejap. Karena itu, pengunjung dilarang keras untuk mendekati atau menyentuh air danau tersebut.

open trip ke bromo dari malang & Surabaya

Penambang Belerang: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Kawah Ijen juga dikenal dengan aktivitas penambangan belerang tradisional yang dilakukan oleh para penambang lokal. Mereka menambang belerang dari celah-celah kawah dan mengangkutnya menggunakan keranjang kayu seberat hingga 90 kg, menuruni lereng curam menuju pos penimbangan. Meskipun pekerjaan ini sangat berbahaya dan memerlukan ketahanan fisik yang luar biasa, para penambang hanya dibayar sekitar Rp1.000 per kilogram belerang yang mereka angkut. Pekerjaan ini dilakukan dua hingga tiga kali sehari, dengan penghasilan harian rata-rata sekitar $12 USD.

Tips Mengunjungi Kawah Ijen

Untuk memastikan kunjungan Anda ke Kawah Ijen aman dan menyenangkan, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan:

  • Waktu Terbaik Berkunjung: Musim kemarau, khususnya antara bulan Juli hingga September, merupakan waktu terbaik untuk mengunjungi Kawah Ijen. Pada periode ini, cuaca cenderung cerah dan jalur pendakian tidak licin. Namun, suhu di malam hari bisa sangat dingin, jadi pastikan membawa pakaian hangat.

  • Pendakian Malam Hari: Untuk menyaksikan Blue Fire, pendakian biasanya dimulai pada tengah malam. Pastikan menggunakan sepatu gunung yang nyaman, membawa senter atau headlamp, masker penutup hidung dan mulut, serta air minum yang cukup.

  • Pemandu Lokal: Disarankan untuk menggunakan jasa pemandu lokal yang berpengalaman. Mereka tidak hanya membantu navigasi, tetapi juga memberikan informasi berharga tentang sejarah dan geologi Kawah Ijen.

  • Persiapkan Fisik: Pendakian menuju kawah memerlukan kondisi fisik yang baik. Rute yang ditempuh cukup menantang dengan medan yang berbatu dan tanjakan curam.

  • Perhatikan Keamanan: Selalu ikuti petunjuk dari pemandu dan petugas setempat. Jangan pernah mencoba untuk mendekati atau menyentuh air danau kawah yang sangat asam.

TiketBromo