Gaji dan Tantangan Para Penambang Belerang
Gaji penambang belerang Kawah Ijen relatif kecil, namun mereka menghadapi tantangan besar berupa kondisi kerja berat dan risiko kesehatan yang tinggi.
LAINNYA
Arum
6/28/20252 min read
Di balik keindahan alam Kawah Ijen di Jawa Timur, terdapat kisah perjuangan para penambang belerang yang setiap hari menghadapi risiko tinggi demi mencari nafkah. Mereka dikenal dengan julukan "penambang emas setan" karena warna kuning mencolok dari belerang yang mereka angkut. Namun, di balik julukan tersebut, tersimpan tantangan berat dan kondisi kerja yang memprihatinkan.
Gaji Para Penambang Belerang
Para penambang belerang di Kawah Ijen bekerja dengan sistem upah per kilogram belerang yang mereka angkut. Mereka harus mendaki gunung setinggi 2.800 meter, turun ke dalam kawah yang dipenuhi asap belerang, dan mengangkut beban hingga 90 kilogram. Setelah itu, mereka harus mendaki kembali ke puncak gunung untuk menuju tempat penimbangan. Setiap hari, mereka melakukan perjalanan ini dua kali, dengan pendapatan sekitar Rp75.000 hingga Rp100.000 per hari .
Meskipun terdengar cukup, pendapatan tersebut harus dibagi dengan biaya transportasi dan kebutuhan sehari-hari. Selain itu, tidak jarang mereka harus bekerja dalam kondisi cuaca buruk dan tanpa perlindungan yang memadai.
Tantangan yang Dihadapi
1. Kondisi Kerja yang Berbahaya
Para penambang harus bekerja di lingkungan yang ekstrem. Asap belerang yang tebal dan beracun sering kali membuat mereka kesulitan bernapas. Mereka juga harus menghadapi suhu tinggi dan medan yang terjal. Tanpa perlindungan yang memadai, banyak dari mereka yang mengalami gangguan pernapasan, iritasi kulit, dan cedera fisik .
2. Kesehatan yang Terancam
Paparan jangka panjang terhadap gas belerang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Beberapa penambang mengalami gangguan pernapasan kronis, kulit terbakar, dan bahkan deformitas tubuh akibat beban berat yang mereka angkut setiap hari .
3. Kurangnya Perlindungan Sosial
Sebagian besar penambang bekerja secara mandiri atau dengan kontrak tidak tetap. Hal ini membuat mereka tidak memiliki akses ke jaminan kesehatan, asuransi, atau pensiun. Ketika mereka sakit atau cedera, mereka harus menanggung biaya pengobatan sendiri tanpa dukungan dari pihak lain.
open trip ke bromo dari malang & Surabaya
Solusi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Penambang
1. Peningkatan Upah dan Sistem Pembayaran yang Adil
Pemerintah dan perusahaan terkait perlu mengevaluasi kembali sistem upah yang diterima oleh para penambang. Meningkatkan upah dan memastikan pembayaran yang tepat waktu dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.
2. Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD)
Penyediaan masker, pelindung mata, dan pakaian pelindung lainnya sangat penting untuk melindungi para penambang dari paparan gas berbahaya dan cedera fisik. Pemerintah dan perusahaan harus bekerja sama untuk menyediakan APD yang memadai bagi para penambang.
3. Program Kesehatan dan Pendidikan
Mendirikan klinik kesehatan di daerah sekitar Kawah Ijen dapat membantu penambang mendapatkan perawatan medis yang mereka butuhkan. Selain itu, program pendidikan untuk anak-anak penambang dapat membuka peluang bagi generasi mendatang untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dan tidak terjebak dalam siklus kemiskinan.
4. Diversifikasi Sumber Pendapatan
Mendorong penambang untuk mengembangkan keterampilan lain, seperti kerajinan tangan atau pariwisata, dapat membantu mereka memiliki sumber pendapatan tambahan. Dengan demikian, mereka tidak terlalu bergantung pada penambangan belerang yang berisiko tinggi.
TiketBromo.Com
Jelajahi keindahan Bromo dan sekitarnya bersama kami. Paket wisata terbaik dengan pelayanan profesional.
Kontak
info@tiketbromo.com
Jl. Raya Bromo No.6-7, Malang, Jawa Timur, Indonesia
TiketBromoPariwisata © 2025. All rights reserved.
+6285233202057