Festival Budaya di Banyuwangi yang Berdekatan dengan Kawah Ijen
Festival budaya di Banyuwangi yang berdekatan dengan Kawah Ijen menampilkan tradisi dan kesenian lokal yang kaya dan memukau.
DESTINASI WISATA
Arum
8/14/20253 min read
Banyuwangi, sebuah kabupaten di ujung timur Pulau Jawa, Indonesia, dikenal dengan kekayaan budaya dan alamnya yang mempesona. Salah satu daya tarik utama daerah ini adalah Kawah Ijen, sebuah kawah aktif yang terkenal dengan fenomena api biru yang langka. Namun, di sekitar Kawah Ijen, terdapat berbagai festival budaya yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk melestarikan tradisi dan kearifan lokal.
1. Banyuwangi Ethno Carnival (BEC): Merayakan Keberagaman Budaya
Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) merupakan salah satu festival budaya terbesar di Banyuwangi yang digelar setiap tahun. Pada tahun 2023, BEC mengusung tema "The Magic of Ijen Geopark" sebagai bentuk apresiasi atas penetapan Kawah Ijen sebagai bagian dari jaringan UNESCO Global Geopark. Tema ini mencerminkan keindahan alam dan budaya yang ada di sekitar Kawah Ijen, termasuk situs-situs seperti Pantai Sembulungan, Pantai Parang Ireng, Pantai Sukamade, Pantai Pulau Merah, Air Terjun Lider, dan Taman Nasional Alas Purwo.
BEC menampilkan berbagai kostum kreatif yang terinspirasi dari keindahan alam dan budaya lokal. Para peserta karnaval mengenakan kostum yang menggambarkan elemen-elemen dari Ijen Geopark, seperti warna tosca yang mencerminkan warna kawah dan aksen kuning yang melambangkan belerang. Selain itu, festival ini juga menjadi ajang bagi masyarakat untuk menampilkan seni dan budaya mereka, seperti tarian tradisional, musik, dan kerajinan tangan.
Festival ini tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat dan wisatawan, tetapi juga berperan dalam memperkenalkan budaya Banyuwangi ke dunia internasional. Dengan adanya BEC, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya dan alam, serta mendorong perekonomian lokal melalui sektor pariwisata.
2. Gandrung Sewu Festival: Menyambut Matahari Terbit dengan Tarian Tradisional
Gandrung Sewu Festival adalah festival tahunan yang menampilkan tarian tradisional Gandrung, sebuah tarian khas Banyuwangi yang memiliki makna mendalam. Tarian ini awalnya merupakan bentuk penghormatan kepada Dewi Sri, dewi padi dan kesuburan dalam kepercayaan masyarakat Jawa. Namun, seiring berjalannya waktu, Gandrung berkembang menjadi bentuk ekspresi budaya yang menggambarkan semangat dan kegembiraan masyarakat Banyuwangi.
Festival Gandrung Sewu biasanya diselenggarakan di Pantai Boom, yang terletak tidak jauh dari Kawah Ijen. Ribuan penari wanita mengenakan kostum tradisional dan menari bersama di tepi pantai saat matahari terbit. Pertunjukan ini tidak hanya memukau penonton, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kebersamaan masyarakat Banyuwangi dalam melestarikan budaya mereka.
Melalui Gandrung Sewu, masyarakat Banyuwangi menunjukkan bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan seiring. Festival ini juga menjadi daya tarik wisata yang memperkenalkan keindahan alam dan budaya Banyuwangi kepada dunia luar.
Open trip ke bromo dari Malang & Surabaya
3. Tumpeng Sewu: Ritual Syukur dan Keharmonisan Sosial
Tumpeng Sewu adalah tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Osing, suku asli Banyuwangi, sebagai bentuk rasa syukur atas hasil bumi dan doa untuk keselamatan bersama. Tradisi ini biasanya dilakukan pada awal bulan Dzulhijjah, bertepatan dengan perayaan Idul Fitri. Masyarakat Osing akan membuat tumpeng besar yang terdiri dari nasi dan lauk pauk, yang kemudian dibagikan kepada warga sebagai simbol kebersamaan dan keharmonisan sosial.
Meskipun Tumpeng Sewu tidak secara langsung berhubungan dengan Kawah Ijen, tradisi ini mencerminkan kearifan lokal masyarakat sekitar yang hidup berdampingan dengan alam. Melalui tradisi ini, masyarakat mengajarkan nilai-nilai gotong royong, rasa syukur, dan pentingnya menjaga hubungan harmonis antar sesama.
4. Festival Kerajinan Tangan: Mengangkat Kearifan Lokal dalam Produk Kreatif
Banyuwangi juga dikenal dengan kerajinan tangan khasnya, seperti batik, anyaman bambu, dan produk olahan dari bahan alam sekitar. Festival kerajinan tangan menjadi ajang bagi para pengrajin lokal untuk memamerkan karya mereka dan memperkenalkan produk-produk kreatif kepada masyarakat luas.
Festival ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana promosi produk lokal, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian budaya dan tradisi. Dengan adanya festival kerajinan tangan, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya mereka, serta mendorong perekonomian lokal melalui industri kreatif.
5. Peran Festival Budaya dalam Kehidupan Masyarakat Sekitar Kawah Ijen
Festival budaya yang diselenggarakan di Banyuwangi, khususnya yang berdekatan dengan Kawah Ijen, memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat sekitar. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh antara lain:
Pelestarian Budaya: Festival budaya menjadi sarana untuk melestarikan tradisi dan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
Peningkatan Ekonomi Lokal: Melalui sektor pariwisata yang berkembang pesat, festival budaya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui berbagai sektor, seperti akomodasi, kuliner, dan kerajinan tangan.
Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan: Festival budaya juga menjadi ajang untuk mengedukasi masyarakat dan wisatawan tentang pentingnya pelestarian alam dan budaya.
Peningkatan Identitas dan Kebanggaan Lokal: Dengan menampilkan budaya lokal, masyarakat dapat merasa bangga akan identitas mereka dan meningkatkan rasa memiliki terhadap daerah mereka.
TiketBromo.Com
Jelajahi keindahan Bromo dan sekitarnya bersama kami. Paket wisata terbaik dengan pelayanan profesional.
Kontak
info@tiketbromo.com
Jl. Raya Bromo No.6-7, Malang, Jawa Timur, Indonesia
TiketBromoPariwisata © 2025. All rights reserved.