Dampak Wisata Massal Terhadap Kawah Ijen
Wisata massal berdampak signifikan terhadap Kawah Ijen, mulai dari perubahan lingkungan hingga tantangan pelestarian alam dan budaya lokal.
DESTINASI WISATA
Arum
8/18/20251 min read
Kawah Ijen, yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur, merupakan salah satu destinasi wisata alam paling ikonik di Indonesia. Keindahan alamnya, terutama fenomena Blue Fire dan danau kawah asam terbesar di dunia, menarik ribuan wisatawan setiap tahunnya. Namun, lonjakan jumlah pengunjung ini membawa dampak signifikan terhadap lingkungan, sosial, dan budaya setempat.
1. Dampak Lingkungan dari Wisata Massal
a. Kerusakan Ekosistem dan Erosi Tanah
Peningkatan jumlah wisatawan yang tidak terkendali menyebabkan kerusakan pada jalur pendakian dan jalur wisata. Pembuatan jalur baru yang tidak resmi dan tidak terencana dapat menyebabkan erosi tanah, mengurangi kualitas habitat, dan merusak vegetasi lokal. Selain itu, pembuangan sampah sembarangan oleh wisatawan turut memperburuk kondisi lingkungan kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen .
b. Polusi Udara dan Gangguan terhadap Flora dan Fauna
Kawah Ijen merupakan kawasan dengan aktivitas vulkanik tinggi, menghasilkan gas belerang dan uap panas. Jumlah wisatawan yang banyak meningkatkan emisi karbon dan gas berbahaya lainnya, memperburuk kualitas udara. Selain itu, keberadaan wisatawan yang ramai dapat mengganggu kehidupan satwa liar dan merusak habitat alami mereka
Open trip ke bromo dari Malang & Surabaya
2. Dampak Sosial dan Budaya
a. Perubahan Sikap Masyarakat Lokal
Menurut penelitian, peningkatan jumlah wisatawan di Kawah Ijen menyebabkan perubahan sikap masyarakat lokal. Pada tahap awal, masyarakat menunjukkan sikap apatis terhadap pariwisata, namun seiring berjalannya waktu, muncul rasa jengkel dan ketidakpuasan. Hal ini disebabkan oleh masuknya modal dari luar yang tidak melibatkan masyarakat lokal secara langsung .
b. Dampak terhadap Nilai dan Tradisi Lokal
Arus wisatawan yang besar dapat menyebabkan pergeseran nilai dan tradisi lokal. Budaya asli masyarakat Osing, seperti adat istiadat dan bahasa, berisiko tergerus oleh modernisasi dan komersialisasi pariwisata. Hal ini menuntut perhatian serius agar warisan budaya tetap lestari
3. Dampak Ekonomi
a. Ketergantungan pada Pariwisata
Meskipun pariwisata membawa keuntungan ekonomi, ketergantungan yang tinggi pada sektor ini dapat menjadi bumerang. Fluktuasi jumlah wisatawan yang tidak stabil dapat mempengaruhi pendapatan masyarakat lokal, terutama petani dan pelaku usaha kecil. Diversifikasi ekonomi menjadi penting untuk mengurangi risiko ketergantungan berlebihan pada pariwisata .
b. Ketimpangan Ekonomi
Masuknya investasi dari luar daerah dapat menyebabkan ketimpangan ekonomi. Masyarakat lokal yang tidak memiliki akses terhadap modal dan pelatihan keterampilan mungkin tidak dapat memanfaatkan peluang ekonomi yang ada, sehingga kesenjangan sosial semakin lebar
TiketBromo.Com
Jelajahi keindahan Bromo dan sekitarnya bersama kami. Paket wisata terbaik dengan pelayanan profesional.
Kontak
info@tiketbromo.com
Jl. Raya Bromo No.6-7, Malang, Jawa Timur, Indonesia
TiketBromoPariwisata © 2025. All rights reserved.